SECANGKIR KOPI IRENG DI ANGKRINGAN CAK KASAN

Kopi, sebuah kata yang sering kita dengar, apalagi buat penikmat dan pecandu minuman. Nongkrong bareng teman sambil minum secangkir kopi, hhhhmmm... nikmatnya sungguh luar biasa. Bagi penikmat kopi, seseruput kopi adalah sensasi tersendiri apalagi dengan kopi yang dibuat dari bahan yang luar biasa.


Menikmati aroma kopi akan menggugah rasa segar dari penikmat kopi, maka Angkringan Cak Kasan mempersembahkan “Kopi Ireng – Angkringan Cak Kasan”.


Kopi yang dibuat khusus untuk penikmat kopi Angkringan Cak Kasan ini dibuat dari Kopi Robusta yang di oven sehingga akan menimbulkan aroma harum kopi yang berbeda dari kopi lain. Sebagai teman nongkrong, teman nangkring, kopi ireng ini cocok untuk menemani waktu bersantai para kuliners sekalian.

Beberapa foto ini adalah foto dari beberapa penikmat kopi di Angkringan Cak Kasan, yang ditampilkan di Instagram, Twitter atau pun Facebook:




Kalau melihat nikmatnya kopi ireng ini, tahukah kuliner sekalian kalau dulunya kopi adalah barang ilegal yang hampir sama dengan ganja.
Wow surprise ya....  Nah ini nih beritanya menurut folklor...

Ketakutan akan kopi ini sempat terjadi di kalangan pemuka agama, hingga pemerintah di beberapa negara. Kopi pertama kali ditemukan seorang penggembala di daerah Abyssinia yang sekarang disebut Etiopia. Seorang penggembala bernama Kaldi melihat kambing-kambing miliknya kegirangan setelah memakan buah menyerupai beri merah yang belum pernah dia lihat. Dia pun mencicipinya dan merasakan efek rasa segar. Ketika dia memberi tahu orang-orang, popularitas buah ini segera melejit di daerah tersebut.

Mendengar hal tersebut, para agamawan curiga dengan efek buah tersebut. Apakah ini termasuk khamar yang memabukkan? Pengaruhnya pada tubuh karena kopi pun dianggap sebagai “pekerjaan setan”.

Tidak diketahui sampai berapa lama kondisi ini berlangsung, hingga pada akhirnya  setelah diketahui buah ini bisa membantu mereka begadang untuk melakukan ibadah, buah yang di kemudian hari dikenal sebagai kopi ini dilegalkan untuk dikonsumsi.



Tentang fatwa haram juga kemudian berlaku di kalangan agama Kristen. Sekitar tahun 1600, Sekelompok pemuka gereja mendatangi Paus Clement VIII untuk memintanya memberikan fatwa haram akan kopi, yang menggambarkan betapa asingnya mereka terhadap kopi.

Sir George Sandys, seorang penyair dari Inggris pernah menulis hal ini dalam catatannya di tahun 1610. Sandys menggambarkan orang-orang Turki bisa ngobrol hampir sepanjang hari sambil menyeruput minuman yang digambarkan sebagai “sehitam jelaga, dan rasanya tak biasa”. Dituliskan pula, “sebagaimana mereka (orang-orang Turki) bilang, membuat plong pencernaan dan menyegarkan tubuh.”


Nah kawan, ingin menikmati nikmatnya secangkir “Kopi Ireng – Angkringan Cak Kasan”, monggo datang di Jl. A. Yani 2D, Ruko Utara RSUD Dr. Moch. Saleh Probolinggo, Jawa Timur.








Post a Comment

0 Comments